
Mereka berinteraksi dengan ekosistemnya dalam berbagai cara.
Beberapa spesies kumbang adalah penghasil detritus yang dapat dipergunakan unuk menghancurkan jaringan hewan dan tumbuhan yang mati, memakan bangkai jenis-jenis tertentu, dan memakan sampah. Beberapa jenis spesies lainnya memakan jamur sedang sisanya adalah spesies pemakan bunga dan buah. Ada juga spesies yang merupakan parasit atau parasitoid.
Beberapa spesies unik kumbang adalah pemangsa atau predator bagi invertebrata lain yang penting bagi petani sebagai pengendali hama pertanian. Contohnya, kumbang dalam famili Coccinellidae yang memangsa aphid, serangga sisik, thrips, dan serangga pengisap tanaman lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan hasil tanaman.
Beberapa spesies kumbang adalah penghasil detritus yang dapat dipergunakan unuk menghancurkan jaringan hewan dan tumbuhan yang mati, memakan bangkai jenis-jenis tertentu, dan memakan sampah. Beberapa jenis spesies lainnya memakan jamur sedang sisanya adalah spesies pemakan bunga dan buah. Ada juga spesies yang merupakan parasit atau parasitoid.
Beberapa spesies unik kumbang adalah pemangsa atau predator bagi invertebrata lain yang penting bagi petani sebagai pengendali hama pertanian. Contohnya, kumbang dalam famili Coccinellidae yang memangsa aphid, serangga sisik, thrips, dan serangga pengisap tanaman lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan hasil tanaman.
Karakteristik kumbang umumnya memiliki eksoskeleton sangat keras dan sayap depan keras (elytra). Exoskeleton kumbang terdiri atas banyak lapisan yang disebut sklerit yang dipisahkan oleh jahitan tipis. Desain ini memberikan pertahanan berlapis sambil mempertahankan fleksibilitas. Anatomi tubuh kumbang cukup seragam, meskipun organ dan tambahan tertentu dapat sangat bervariasi dalam penampilan dan fungsi antara satu famili dengan famili lain. Seperti semua serangga, tubuh kumbang dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen).
Kumbang memiliki kelenjar khusus yang menghasilkan feromon yang digunakan untuk menemukan pasangannya. Feromon spesies Rutelinea dihasilkan dari sel-sel epitel yang melapisi permukaan bagian dalam segmen perut apikal; feromon berbasis asam amino spesies Melolonthinae dihasilkan dari kelenjar di bagian atas abdominal.
No comments:
Post a Comment