Kunang Kunang

Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. hewan ini termasuk kedalam hewan atau serangga yang langka dan semestinya ada perhatian dari pemerintah atau instansi terkait karena hewan ini adalah binatang yang unik dimana ianya dapat mengeluarkan cahaya pada bagian belakang tubuhnya. 

Dalam tradisi jawa , khususnya dibanyuwangi kunang kunang dikatakan dan diyakini oleh masyarakat pedesaan sebagai titisan atau evolusi dari kuku mayat atau manusia yang telah meninggal. dikatakan ketika ada kunang kunang masuk kedalam rumah , hal tersebut dipercaya oleh sebagian orang sebagai suatu pertanda bahwa ada saudara atau kerabat yang telah meninggal hadir atau mengunjungi rumah tersebut. 

Dalam tradisi yang lain kunang kunang dipercaya sebagai hewan kecil teman bermain para peri, dimana keberadaan mereka sangat sulit untuk ditemukan. 

Kunang kunang identik sekali dengan legenda dan dongeng zaman dahulu dimana ianya selalu berpasangan dengan segala sesuatu yang indah , khususnya dimalam hari, dan sampai saat ini kunang kunang merupakan satu satunya serangga yang diketahui oleh umum dapat mengeluarkan cahaya sendiri dari dalam tubuhnya tanpa bahan bakar atau menyerap energi lain. 

Menurut penelitian para ahli kunang kunang dipercaya pada saat mengeluarkan cahaya adalah merupakan satu pertanda bahwa ianya siap untuk melakukan perkawinan , dimana sinar lampu yang berada dibagian belakang tubuhnya dikeluarkan untuk menarik simpati para kunang kunang betina. sebagian peneliti lain mengatakan bahwa sinar pada bagian belakang tubuhnya adalah juga merupakan signal bagi predator untuk menandakan bahwa ianya bukanlah makanan yang lezat. 

Setelah proses perkawinan, betina langsung memakan sang kekasihnya yang telah membuahi sel telurnya. Dengan memakan lawan jenisnya tersebut, sang betina mendapatkan tambahan protein untuk membesarkan sel telur yang ada dalam tubuhnya.

Kunang-kunang sekali bertelur mencapai antara 100 dan 500 butir dan diletakkan di tanah, ranting, rumput, di tempat berlumut atau di bawah dedaunan, Pekuburan yang tanahnya relatif gembur dan tidak banyak terganggu merupakan lokasi ideal perteluran kunang-kunang.

Setelah sekitar 30 hari, muncul larva kunang-kunang menyerupai cacing memancarkan cahaya, bentuknya pipih dengan kepala kecil dan rahang kuat. Fungsi cahaya pada larva hanya untuk memperingatkan pemangsa agar tidak mencoba mengganggunya. Aktivitas utama larva adalah makan makanan yang berupa cacing tanah, siput kecil atau serangga kecil lain.

No comments:

Post a Comment